Select Page

Di pasar blockchain, sebagian besar narasi pemasaran didominasi oleh mata uang kripto dan potensi keuntungan investasi. Namun, bagi perusahaan yang menjual solusi blockchain kepada bisnis lain (Business-to-Business atau B2B)—misalnya, platform supply chain, manajemen identitas digital, atau sistem keuangan terdesentralisasi perusahaan—strategi ini kontraproduktif. Pemasaran Blockchain B2B harus mengabaikan hype token dan fokus pada apa yang benar-benar dicari oleh pengambil keputusan korporat: kepercayaan, efisiensi operasional, dan pengurangan risiko.

Kenali Audiens C-Level

 

Audiens target dalam pemasaran blockchain B2B bukanlah retail trader atau penggemar kripto; mereka adalah CEO, CFO, COO, dan Head of IT. Kelompok ini termotivasi oleh:

  1. Pengurangan Biaya dan Waktu: Seberapa cepat teknologi blockchain dapat mempercepat proses yang lambat (misalnya, penyelesaian transaksi lintas batas atau rekonsiliasi data)?

  2. Transparansi dan Auditabilitas: Bagaimana immutable ledger (buku besar yang tidak dapat diubah) dapat meningkatkan kepercayaan antara mitra dagang, kepatuhan regulasi, dan memfasilitasi audit?

  3. Diferensiasi Kompetitif: Bagaimana implementasi blockchain dapat memberikan keunggulan pasar atau membuka model bisnis baru?

Strategi pemasaran harus langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, menggunakan bahasa bisnis, bukan jargon teknis.

Strategi Konten: Studi Kasus dan ROI

 

Konten adalah inti dari pemasaran B2B. Daripada membuat whitepaper teknis yang rumit, fokuslah pada jenis konten yang menghasilkan keyakinan di lingkungan perusahaan:

  1. Studi Kasus (Case Studies): Ini adalah alat yang paling ampuh. Dokumentasikan secara rinci bagaimana solusi blockchain Anda telah memecahkan masalah nyata klien, seperti mengurangi penipuan rantai pasok sebesar $X atau mempercepat pembayaran mitra dagang sebesar Y hari. Angka dan hasil nyata jauh lebih persuasif daripada janji-janji teknologi.

  2. Thought Leadership di LinkedIn: Posisi merek Anda sebagai ahli yang memahami tantangan industri tertentu. Konten thought leadership (misalnya, artikel di LinkedIn atau webinar eksklusif) harus membahas tren regulasi, risiko siber, dan bagaimana blockchain bertindak sebagai solusi strategis.

  3. Kalkulator ROI: Sediakan alat interaktif di situs web yang memungkinkan calon klien memasukkan data operasional mereka (misalnya, biaya verifikasi dokumen per bulan) dan secara instan menunjukkan potensi penghematan yang diakselerasi oleh blockchain.

Saluran Pemasaran: Dimana Keputusan Dibuat

 

Saluran pemasaran juga harus disesuaikan:

  • LinkedIn: Platform utama untuk jangkauan B2B. Fokus pada targeting jabatan eksekutif dan promosi konten thought leadership dan studi kasus.

  • Acara dan Konferensi Industri: Keterlibatan tatap muka di konferensi industri vertikal (misalnya, logistik, farmasi, atau keuangan) jauh lebih berharga daripada event kripto umum.

  • Mitra dan Ekosistem: Pemasaran bersama (co-marketing) dengan penyedia infrastruktur atau konsultan teknologi besar dapat memberikan validasi dan akses ke jaringan klien korporat.

Dengan fokus yang tegas pada penyelesaian masalah, pengukuran hasil yang terperinci, dan komunikasi yang dibangun di atas kepercayaan dan efisiensi, Pemasaran Blockchain B2B dapat berhasil menembus pasar perusahaan tanpa perlu bergantung pada volatilitas pasar kripto.

Tingkatkan Bisnis Anda dengan Website Profesional