Select Page

Di era Web2, keberhasilan sebuah kampanye pemasaran diukur melalui metrik vanity seperti jumlah follower, likes, dan website traffic. Namun, untuk proyek blockchain dan Web3, metrik ini sering kali tidak mencerminkan kesehatan atau adopsi sesungguhnya. Untuk benar-benar mengukur true adoption (adopsi sejati), pemasar harus beralih ke metrik yang dapat diverifikasi dan transparan yang terdapat langsung di blockchain: metrik on-chain.

Metrik on-chain memberikan data yang jujur karena setiap transaksi, setiap interaksi smart contract, dan setiap kepemilikan aset tercatat secara publik dan tidak dapat diubah di ledger terdistribusi. Strategi pemasaran blockchain yang efektif harus berpusat pada pergerakan metrik ini, bukan hanya pada hype media sosial.

1. Jumlah Dompet Aktif Harian (Daily Active Wallets – DAW)

 

Metrik ini adalah pengganti langsung untuk Daily Active Users (DAU) di Web2. DAW mengukur jumlah dompet unik yang berinteraksi (mengirim, menerima, atau berinteraksi dengan smart contract) dalam periode 24 jam.

Implikasi Pemasaran: Peningkatan DAW adalah indikator kuat bahwa konten, airdrop, atau insentif pemasaran Anda berhasil mendorong pengguna untuk menggunakan produk. Jika kampanye baru diluncurkan dan DAW meningkat, itu adalah bukti nyata adopsi, jauh lebih berharga daripada 10.000 follower baru yang mungkin pasif.

2. Volume Transaksi dan Total Value Locked (TVL)

 

Untuk proyek Decentralized Finance (DeFi), dua metrik utama adalah Volume Transaksi dan Total Value Locked (TVL).

  • Volume Transaksi: Jumlah nilai aset (misalnya, dalam USD atau ETH) yang berpindah tangan melalui protokol. Peningkatan volume transaksi setelah peluncuran fitur baru menunjukkan bahwa komunitas tidak hanya sadar, tetapi juga aktif memperdagangkan atau menggunakan fitur tersebut.

  • TVL: Jumlah total aset yang terkunci atau di-stake dalam protokol DeFi. TVL adalah metrik kepercayaan; semakin tinggi TVL, semakin besar keyakinan pasar terhadap keamanan dan utilitas proyek Anda.

Strategi Pemasaran: Kampanye marketing harus dirancang untuk mendorong aktivitas yang meningkatkan metrik ini. Misalnya, kampanye liquidity mining yang diiklankan harus diukur keberhasilannya berdasarkan seberapa besar TVL yang berhasil ditarik, bukan seberapa banyak retweet yang didapatkan.

3. Tingkat Retensi Holder Jangka Panjang (HODL Waves)

 

Ini adalah metrik kualitas audiens. Metrik ini mengukur berapa lama rata-rata pengguna mempertahankan aset (token) proyek Anda tanpa menjualnya.

Implikasi Pemasaran: Jika sebagian besar token Anda berpindah tangan setiap hari (turnover tinggi), itu mungkin menunjukkan spekulasi. Namun, jika ada peningkatan signifikan dalam jumlah dompet yang menahan aset selama 6 bulan atau lebih (dikenal sebagai HODL Waves), ini menunjukkan adanya komunitas yang percaya pada visi jangka panjang proyek—bukti keberhasilan storytelling dan komunikasi nilai. Pemasaran harus fokus menarik holder yang berkualitas, bukan hanya trader sesaat.

4. Distribusi Kepemilikan Token (Whale vs. Retail)

 

Metrik ini menganalisis konsentrasi kepemilikan. Dompet besar (whales) memang penting, tetapi distribusi token yang sehat ke banyak dompet kecil (retail) menunjukkan adopsi yang lebih terdesentralisasi dan tahan terhadap manipulasi harga.

Strategi digital marketing Web3 modern harus secara strategis bergeser dari pengejaran vanity metrics di media sosial ke fokus laser pada metrik on-chain. Metrik ini tidak hanya berfungsi sebagai bukti keberhasilan kampanye, tetapi juga sebagai alat diagnostik utama untuk memahami perilaku holder dan pengguna yang sebenarnya.

Tingkatkan Bisnis Anda dengan Website Profesional